Pages

Pemberitahuan

Update dan postingan baru dari blog ini bisa anda temukan di Accounting-Financial-Tax.com. Di situs yang baru ini makin banyak topik di bahas, berbagai accounting standard, concept dan contoh kasus yang bervariasi. Dengn ciri khas yang sama: detail, mendalam, dan practical. Diupdate setiap hari, termasuk perkembangan terkini dari international accounting standard [IAS], International Financial Reporting Standard [IFRS], GAAP Codification [ASC], Auditing Standard, dll. Dan, semuanya disajikan dengan interface yang lebih user friendly, clear navigation yang mengkaitkan antara satu topic dengan topic lain, dengan tingkat accuracy yang selalu dievaluasi dari waktu ke waktu.

"Accounting theories and concept" adalah penting, akan tetapi apalah artinya concept dan theory jika tidak diwujudkan dalam tingkatan implementasi.

Per 2011, saya juga aktif menulis di JurnalAkuntansiKeuangan.com yang di launch baru-baru ini, meskipun tak cukup sering.

Google
 
Showing posts with label Accounting. Show all posts
Showing posts with label Accounting. Show all posts

Jun 30, 2008

Lean Accounting & Lean Manufacturing

Lean Accounting adalah accounting system yang didesign khusus untuk perusahaan yang menerapkan Lean Manufacturing Concept. So untuk memahami lean accounting mau tidak mau harus memahami lean manufacturing concept dahulu. Seperti apa sebenarnya lean manufacturing concept tersebut? Sejauh mana lean manufacturing concept mempengaruhi kinerja (performance) perusahaan? mengapa lean manufacturing and lean accounting? apakah lean concept sesuai untuk perusahaan saya?



Saya baru saja post pembahasan mengenai Lean Manufacturing sebagai dasar nantinya untuk membahas Lean Accounting yang akan segera saya mulai pembahasannya. Dengan pembahasan detail mengenai lean manufacturing yang telah saya post, saya berharap nantinya Lean Accounting bisa dipahami dengan mudah.



Jika sudah bisa dipahami, sebenarnya lean concept bisa diterapkan pada semua jenis business, bahkan dalam kehidupan pribadi anda sehari-hari di luar perusahaan. Bagimana mengimplementasikan lean concept untuk non-manufacturer? bagiamana menamkan "lean mentality" dalam pribadi kita?. Saya akan bahas topic ini inside-out beserta contoh implementasi yang mudah untuk di palikasikan sendiri. Meskipun mungkin tidak sebagus jika anda mengikuti workshop atau ceminar. At least anda bisa dapatkan disini at no cost. Dan, tidak ada bagian yang disembunyikan :) karena memang semangat yang mendorong adanya blog ini maupun situs saya yang baru adalah semangat berbagi untuk memperoleh kemajuan, meskipun mungkin tidak dramatically, but at least me make something.



So, jika anda teratrik mengikuti topic ini, datang dan ikut bersama saya di situs saya yang baru: Accounting, Financial, Taxation (New). Posting pertama mengenai lean manufacturing telah saya post di situs yang baru (Lean Accounting for Lean Manufacturer), selanjutnya saya akan post lean accounting, value stream management, termasuk implementasi lean concept untuk non-manufacturer dan kehidupan pribadi.

Jun 29, 2008

Apakah Kita Siap Adopsi IFRS?

Adopsi IFRS dan perubahaan dari GAAP ke IFRS is now a global phenomenon that is rapidly gathering pace. Australia, Russia, the entire European Union, several countries in the Middle East and Africa, and others have decided on a wholesale, mandatory change to IFRS, while the US, South Africa, Singapore and Malaysia, to name but a few, are committed to local standards’ convergence with the international benchmark. Bagaimana dengan Indonesia, apakah kita akan confergence ke IFRS?, Or committed to our PSAK standard? plus simply "belum tahu"? It might be tempting to think “we can wait until IFRS are finalized”, but when will that be? The standards are always evolving, but the information requirements will remain the same and external pressures are climbing? Artikel yang sama juga saya post di situs yang baru dengan judul: Are We Ready For IFRS (Apakah Kita Siap dengan IFRS).


Perubahan Lingkungan Pelaporan Keuangan

Technology informasi yang berkembang pesat telah mengubah lingkungan pelaporan keuangan secara dramatis, mengurangi batasan jarak fisik dan mampu membuat informasi menjadi tersedia di seluruh dunia hanya dengan sekali pencet tombol (enter) dari sebuah computer di tengah perkebunan di desa terpencil. Kemajuan ini membawa jutaan investor (jika tidak milyaran) ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Antusiasnya para investor tidak terhalangi oleh batasan negara, misalnya: Investor dari Amerika bisa dengan mudah ber-investasi di Eropa atau di Singapore atau bahkan di Indonesia, and vice versa.

“Information is the lifeblood of the capital markets” kata Sam DiPiazza dan Bob Eccles (PricewaterhouseCoopers CEO) pada bukunya: Building Public Trust.


Ke-efektif-an pasar dunia ini tergantung pada ke—tepat waktu—an dari informasi keuangan yang transparan, dapat dibandingkan dan relevan. Bukan hanya investor dan analyst yang membutuhkan informasi seperti ini, melainkan juga dibutuhkan oleh stakeholder lainnya (pekerja, suppliers, customers, institusi penyedia credit, bahkan pemerintah). Mereka (stakeholders) di jaman globalisasi ini bukan hanya sekedar ingin mengetahui informasi keuangan dari satu perusahaan saja, melainkan dari banyak perusahaan (jika bisa mungkin dari semua perusahaan) dari seluruh belahan dunia, untuk tujuan benchmarking, membandingkan antar industry vertical maupun horizontal. Benchmarking adalah sangat crucial jika mau competitive dalam global business di masa sekarang ini. Jika tidak, maka akan tergilas.

Pertanyaannya adalah bagimana kebutuhan ini bisa terpenuhi jika perusahaan-perusahaan masih memakai tata cara, bentuk dan prinsip pelaporan keuangan yang berbeda-beda?, Amerika memakai FASB dan US GAAP, Indonesia memakai PSAK-nya IAI, uni eropa memakai IAS dan IASB.

Itulah kira-kira yang melatar belakangi gaungnya adopsi IFRS belakangan ini.


Keuntungan (kelebihan) jika mengadopsi IFRS

Membuat perubahan ke IFRS, artinya anda sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan (business) anda bisa dimengerti oleh global market (pasar dunia). Thus, jika kinerja perusahaan anda memang memiliki nilai jual yang pantas, maka poptensi trade yang dihasilkan logikanya akan lebih bagus dibandingkan ketika perusahaan anda belum mengadopsi IFRS dalam pembuatan laporan keuangannya. The big-5 accounting firm mostly mengatakan bahwa banyak dari perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi IFRS mengalami kemajuan yang significant dalam rangka memenuhi maksud mereka memasuki pasar modal dunia (global).

PricewaterhouseCoopers dalam publikasinya “Making A change To IFRS” yang baru saja saya baca, mengatakan:

Financial reporting that is not easily understood by global users is unlikely to bring new business or capital to a company. This is why so many are either voluntarily changing to IFRS, or being required to by their governments. Communicating in one language to global stakeholders enhances confidence in the business and improves finance-raising capabilities. It also allows multinational groups to apply common accounting across their subsidiaries, which can improve internal communications, and the quality of management reporting and group decision-making. At the same time, IFRS can ease acquisitions and divestments through greater certainty and consistency of accounting interpretation. In increasingly competitive markets, IFRS allows companies to benchmark themselves against their peers worldwide, and allows investors and others to compare the company’s performance with competitors globally. Those companies that do not make themselves comparable (or can’t, because national laws stand in the way) will be at a disadvantage and their ability to attract capital and create value going forward will be undermined


Apakah berubah dan mengikuti IFRS a Big Deal?

Jika anda bermaksud atau sedang berusaha beralih ke IFRS, saya ucapkan goodluck, anda bukanlah sekedar berganti aturan akuntansi (accounting rules) semata. IFRS adalah sebuah “System Pengukuran Kinerja Baru”, a new primary GAAP yang harus di umumkan kepada semua pihak di perusahaan (organisasi) anda. Beralih ke IFRS artinya anda akan atau sedang “pola pikir pegawai accounting/keuangan dan bagian lain di perusahaan anda dalam bekerja. Ini akan membutuhkan “decesive shift” dalam “strategic management” perusahaan (organisasi) anda.


PricewaterhouseCoopers:

"Transition often affects many areas, including:

[-]. Product viability
[-]. Capital Instruments
[-]. Derivatives and hedging
[-]. Employee benefits

The list goes on: fair valuations, capital allocation, leasing, segment reporting, revenue recognition, impairment reviews, deferred taxation, cash flows, disclosures, borrowing arrangements and banking covenants
".

So kesimpulannya: beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan anda, tetapi mungkin akan mengubah pola pikir dan cara semua element di dalam perusahaan.


IFRS Vs GAAP; Principles—based Vs Rules

Although there has been much conjecture about the need to teach IFRS as a "principles-based" system versus teaching U.S. GAAP as a "rules-based" system, this may be more jargon than anything. In a 2003 Sarbanes-Oxley-mandated study, the sec said neither U.S. GAAP nor IFRS can be described as one or the other. Both have aspects of each” (Susan Schott Karr, Financial Executive; Morristown).

Sementara itu Munter dari KPMG mengatakan: “the distinction between IFRS and U.S. GAAP has more to do with industry guidance (IFRS has none) and application guidance (U.S. GAAP has more)”, seperti di lansir oleh wordsuite .com.


Tantangan Dari Corporate ke Campus

Bagi pengusaha pada umumnya, yang menjadi bahan pertimbangan apakah akan beralih ke IFRS atau tidak adalah “Apakah implementasi IFRS akan menghasilan incremental benefit atau tidak?”. Tetapi bagi perusahaan-perusahaan yang sudah go international, atau yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia dan Russia dan beberapa Middle East countries, tentu sudah tidak punya pilihan lain selain “mau tidak mau harus mulai berusaha menerapkan IFRS” dalam pelaporan keuangannya jika masih mau berpartner dengan mereka..

Perubahan tata cara pelaporan keuangan dari GAAP (atau PSAK atau lainnya) ke IFRS berdampak sangat luas. IFRS akan menjadi “kompetensi wajib-baru” bagi para pekerja accounting.

Saya sendiri sudah melihat faktanya, sudah begitu banyak e-mail masuk dari pengunjung blog ini yang menanyakan, apakah saya mempunyai buku ketentuan-ketentuan IFRS. Rekan-rekan yang bekerja di representative office atau subsidiary perusahaan asing mulai dituntut untuk mengetahui dan bisa membuat laporan keuangan ber-standard IFRS. Mereka begitu desparately untuk dapat mempelajari ketentuan IFRS, sampai mereka rela untuk membeli e-book khusus aturan IFRS, sebuah tuntutan yang lebih mendesak dari apapun untuk saat ini. Penguasaan ketentuan IFRS adalah the only tool yang bisa menyelamatkan career-nya yang terancam.

Ketika saya mulai membuka category “Accounting Job Vacancies” di blog saya yang baru “Accounting, Financial, Taxation (baru)“ sudah ada perusahaan yang mensyaratkan “IFRS capability”. Wow! Mungkin saya yang ketinggalan dalam hal ini. Itulah yang mendorong saya untuk mendedikasikan waktu akhir pekan saya kemarin untuk khusus mengumpulkan informasi perkembangan IFRS. MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA, ANDA BISA MEMBACA KETENTUAN-KETENTUAN IFRS BESERTA PENJELASANNYA, PASAL DEMI PASAL (chapters), serta segala update-nya di blog saya yang baru: Accounting, Financial, Taxation.

Okay, sepertinya rekan-rekan yang sedang giat-giatnya, berusaha keras untuk mengumpulan informasi, mau tidak mau harus ikut mengikuti workshop-workshop atau courses atau ceminar yang diselenggarakan oleh “the big 5 accounting firms”, termasuk membeli buku maupun e-book IFRS. Tidak ada cara lain, karena memang itulah satu-satunya short-cut yang tersedia saat ini untuk cepat bisa memahami dan menguasai ketentuan IFRS.

The next questions are:

[1]. Apakah calon-calon “accountancy bachelor degree” di Indonesia yang akan graduate setiap tahun, yang jumlahnya mungkin mencapai puluhan ribu per tahun ini harus mengikuti jejak pendahulunya, yaitu harus berusaha keras compliance dengan IFRS setelah bekerja? Atau;

[2]. Apakah kalangan akademisi accounting kita di Indonesia (guru SMEA, dosen dan guru besar akuntansi) sudah siap mengganti: kurikulum, buku literature, syllabi dan bahan/alat ajar accounting lainnya?

[3]. Apakah para penyelenggara: accounting short-course, computer akuntansi, pendalaman profesi akuntansi (PPAk), penyelenggara USAP siap akan perubahan ini?


Michael Cangemi (President dan CEO dari FEI) mengatakan dalam tulisannya diMarch issue “ mengatakan: "This means that all of the GAAP books you own, everything you learned in college and in your entire career will change", semua buku mengenai GAAP yang anda miliki beserta segala sesuatu yang anda pelajari di sekolah dan career akan berubah.

Major accounting schools - the Universities of Texas, Illinois and Wisconsin - will teach IFRS”, kata Larry Rittenberg, Ph.D., Ernst & Young professor, University of Wisconsin. Hampir semua universitas yang menyelenggarakan jurusan akuntansi di semua negara bagian amerika serikat telah memiliki kelas khusus IFRS, katanya, seperti di lansir oleh Financial executive online.


Dari sebuah blog yang sangat ramai di U.S. sana, tetapi saya lupa mencatat nama blognya, saya membaca satu komentar yang lumayan menggelitik. Kalau tidak salah bunyinya seperti ini:

Mengubah accounting curriculum bukanlah pekerjaan mudah, menyangkut banyak aspect. Apakah anda pikir para decision maker curriculum yang nota bena-nya adalah para guru besar accounting yang sebentar lagi sudah akan memasuki masa retired (pensiun) akan bersedia menunda masa pensiunnya hingga universitas sepenuhnya IFRS ready? No way, bahkan mungkin mereka akan memilih mempercepat masa pensiunnya! :P”.

Ada salah satu komentator lain menanggapi seperti ini: ”Saya seorang dosen akuntansi dari negara bagian Maryland, kebetulan saya seorang guru besar, setahu saya, kami para dosen bukanlah orang yang berpikiran sempit, kami siap menunda masa pensiun, begitu kami mendapat statement resmi dari bahwa FASB, SEC dan ICPA akan mengikuti IFRS”. Rupanya kalangan akademisi di United State masih ”wait and see” sikap resmi dari institusi yang mereka anggap sebagai kiblat. Tetapi setidaknya mereka siap untuk menunda masa pensiun untuk kepentingan generasi penerus mereka.

Bagaimana dengan bapak-ibu dosen, guru besar, para tetua akuntansi, the so-called ”embahnya auditor”, para penyelenggara Pendalaman Profesi Akuntansi, penyelenggara USAP, di Indonesia yang terhormat? Apakah ada yang belum sempat membaca ketentuan-ketentuan IFRS? Apakah anda pernah berpikiran untuk pelan-pelan mulai mengganti bahan ajar akuntansi kita menjadi berbasis IFRS-principles walaupun mungkin masih memakai GAAP-rules sedikit-sedikit? :-)

By the way, kabar burungnya: sampai saat ujian CPA yang diselenggarakan periode tarakhir, ICPA sama sekali tidak mensyaratkan ”IFRS capability”. Hmmm.....Bagaimana dengan USAP 2008 yang akan di selenggarakan awal july ini? Bagi rekan-rekan yang kebetulan ikut, mohon saya diberikan bocorannya. Terimaksih sebelumnya.

Conclusions: Berpindah dari “GAAP” ke “International Financial Reporting Standards” akan berdampak besar terhadap cara berpikir kita dalam memahami akuntansi. Mulai dari university, accounting course hingga corporate level, hendaknya dilihat sebagai tantangan bersama bagi kita semua (para pegiat accounting dan para akademisi).

Seperti saya yang sudah sekian lama berusaha keras belajar “berbahasa jawa (karena memang saya terlahir tidak berbahasa jawa)” hingga saya benar-benar bisa, tetapi tiba-tiba sekarang saya harus belajar "bahasa Sunda". Ya, sama-sama bahasa jawa memang, yang satu bahasa “Jawa” yang satunya lagi bahasa “Jawa Barat (sunda)”. Namun, mereka (bahasa Jawa vs bahasa Sunda) sangat berbeda dalam idioms, intonasi termasuk cara pengucapannya :). “It needs time”, itu sebenarnya yang ingin saya katakan :)

Next is last sub-topic……………


What is FASB and SEC Status Recently, Are They Ready?

According to CFO.com coverage of a Webcast hosted by the FASB earlier this week, the board is working to pare down the number of projects on its plate and then speed up those that remain in order to facilitate the Securities and Exchange Commission’s “acceleration of convergence” of the two sets of standards. Since the move to convergence began, emphasis has shifted from reconciling the standards to dropping U.S. GAAP altogether in favor of IFRS” (Lora Bentley, ITBusinessEdge.com on June 26, 2008 at 1:58 pm).

Sementara June 27’ 2008 saya menerima berita dari google alert. AccountancyAge dalam “Date for IFRS in the US Two Years Away” melansir:

The Securities and Exchange Commission (SEC) has refused to put a date on the implementation of international accounting standards for at least two years. The Commission's chief accountant Conrad Hewitt said that the SEC will propose a date for the go-ahead of IFRS for US public companies but that it would not be confirmed for two years as a commission examined whether key milestones had been met”.


MULAI SEKARANG DAN SETERUSNYA, ANDA BISA MEMBACA KETENTUAN-KETENTUAN IFRS BESERTA PENJELASANNYA, PASAL DEMI PASAL (chapters), serta segala update-nya di blog saya yang baru: Accounting, Financial, Taxation. Silahkan kunjungi dan register jadi member. Jangan khawatir, seperti disini, semuanya tetap free.

Jun 26, 2008

Tips: Memilih Software/System Accounting

Bingung memilih accounting software/system? Pernah kecewa terhadap software/system accounting tertentu? Bagaimana memilih accounting software/system yang tepat untuk perusahaan anda? Memilih accounting software yang tepat seperti meng-hire seorang senior credit analyst sekaligus bookkeeper. Tidak mudah memang. Begitu banyak accounting software yang beredar. Semuanya menyatakan dirinya memiliki feature lengkap, user-friendly, bugs-free, multi-user, compatible dengan ini dan itu, menawarkan kemudahan-kemudahan. Didukung dengan penampilan yang artistic, clean dan professional. Bagaimana anda yakin bahwa itu semua benar? bagaimana kita bisa tahu itu benar atau provokasi dagang semata? dimana anda bisa mendapatkan informasi yang benar, jujur apa adanya?



Apakah yang anda inginkan hanya sekedar accounting software yang bisa menjurnal, membuat buku besar, membuat laporan keuangan, disertai laporan pajak saja? atau sebuah system flexible yang mampu menghasilkan variasi laporan untuk keperluan business analysis, bisa memndorong produktifitas dan pemangkasan biaya?

Ada kesalahan lazim yang sadar atau tidak kita lakukan dalam menilai dan memilih suatu software, terlebih lebih accounting software, diantaranya:
1. Asal cepat dan jadi.
2. Terpesona oleh penampilan
3. Asal murah

dan lain sebagainya...

Ada satu kesalahan persepsi umum yang sangat mendasar dalam mempersepsikan accounting software dan tools pada umumnya: Kita menyerahkan segala sesuatunya kepada accountig software, bahkan kita di lead (di dikte dan diatur) oleh software. Kita pikir software dan artifical intelligent bisa menggantikan fungsi manusia.....

Tips lengkap mengenai bagaimana memilih software accounting yang tepat, bisa anda baca di: How to Choose Accounting software/System - Bagimana memeilih software accounting di situs yang baru: Accounting, Financial, Taxation.

Jun 25, 2008

Pengendalian: Kebijakan Kredit (Credit Policy)

Kebijakan Kredit (credit policy) sangat penting dalam pengendalian piutang (receivable). Banyak atau sedikitnya piutang tak tertagih (bad debt) sangat dipengaruhi oleh kebijakan cerdit yang anda terapkan di perusahaan. Ketika sales force dilakukan tanpa kendali, saldo account receivable membumbung tinggi, sementara masih banyak aktifitas operasional perusahaan yang memerlukan pendanaan segera juga. Gaji karyawan, pembelian raw material, office supplies, semuanya mendesak. Sampai dimana anda setting batas credit? kepada siapa anda bisa memberikan cerdit? untuk jangka berapa lama credit anda sedikanan bagi customer? intinya; Bagaimana credit policy anda?. Apakah sudah syncrone antara credit policy, sales force dan ketersediaan cash di dalam perusahaan? Itulah topic yang dibahas di artikel ini.


Kata "policy", sekilas konotasinya mirip-mirip kata "police/polisi" atau "politic/politik", dan semua itu terdengar menyeramkan, mengekang dan menekan. Setidak-tidaknya, policy and procedure bisa menimbulkan kesan sesuatu yang akan menghambat dan memperlambat. Konotasi dan persepsi itu ada benarnya, jika policy yang dibuat tidak mengikuti rytme perusahaan, jelas itu akan menjadi pengahmbat, menjadi birokrasi yang tidak penting.

Tetapi, jika anda membuat kebijakan yang tepat, justru kebijakan yang anda buat malah mendukung, menopang, dan menaikkan productifitas perusahaan. Meningkatkan value added, sekaligus menjadi pencegah kebocoran dan pemborosan. Bagaimana caranya?

Segala sesuatu yang berisi kata "policy (kebijakan)" terdengar agak sakral. Sesuatu yang taboo untuk diubah. Kenyataannya, operasional perusahaan berjalan begitu dynamic, mengikuti tumbuh kembangnya perusahaan, market competitiveness, global trend yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Benarkah credit policy tidak boleh diubah?


Bukan hanya sekedar berbicara bagaimana sebuah credit policy sebaiknya di set, tetapi saya juga memberikan panduan bagaimana membuat kebijakan kredit (credit policy). Sebagai tambahan saya akan post satu contoh credit policy (kebijakan kredit) yang mungkin bisa dijadikan sebagai reference. Posting selengkapnya ada di blog saya yang baru (Accounting, Financial, Taxation yang baru), jika anda tertarik anda bisa baca melalui link ini: Receivable Control: Credit Policy (Kebijakan Kredit).

Jun 23, 2008

Perlakuan : Diskon, Retur Penjualan, Garansi


Bagimana perlakuan atas diskon (potongan)? Bagaimana prosedurnya?. Bagimana perlakuan sales return dan provision for sales return? Bagaimana garansi diperpalukan? Itulah topic yang dibahas dalam posting ini. Keberadaan diskon (potongan), retur penjualan, dan garansi memang sering kurang mendapat porsi yang cukup dalam pembahasan-pembahasan akuntansi, baik di buku-buku maupun di bangku kuliah. Kenyataannya, bagi perusahaan-perusahaan trading, terutama retailer, discount, sales return dan warranty adalah issue-issue yang sangat mendominasi dalam pelaksanaan administrasi perusahaan.
Discount (Diskon)

Ada 2 jenis discount yang biasa diberikan kepada customers, yaitu: Trade Discount/Rebate (Potongan Dagang/Rabat) dan Sales (Cash) Discount (Potongan Penjualan). Banyak diantara kita yang masih mixed-up mengenai kedua jenis discount ini.

Sebagai gambaran singkat:

Sebagian besar retailer memasang publish price di catalog atau brosurnya, harga sesungguhnya diberikan pada saat realisasi penjualan terjadi. Lalu bagaimana pencatatannya? Ini adalah issue yang jamak terjadi dalam dunia perdagangan.

Pada payment term (i.e: 2/10;N/30), perusahaan selaku penjual juga menawarkan discount lain sebagai perangsang bagi pelanggan untuk melakukan pembayaran lebih cepat. Bagimana prosedurnya, bagaimana keterkaitannya dengan discount yang telah diberikan pada saat konfirmasi pembelian terjadi. This is another issue, masalah kedua yang perlu kita ketahui.

Sales Return (Retur Penjualan).

Dalam setiap penjualan, selalu ada kemungkinan barang kembli (retur), entah karena barang cacat atau karena tidak memenuhi spesifikasi pesanan. Bagaimana penanganan retur dilakukan? Bagaimana pengaruhnya terhadap PPN? Bagaimana pengaruhnya terhadap revenue dan account receivable (piutang)? Ini adalah masalah berikutnya yang dibahas dalam topic ini.

Warranty (Garansi)

Sebagai strategy usaha dagang yang terakhir, “after sales service (layanan purna jual)” berupa garansi (warranty) adalah sudah menjadi keharusan yang tidak tertulis dalam praktek perdagangan dewasa ini. Menjadi salah satu pertimbangan penting dalam penentuan keputusan pembelian bagi pelanggan (customer).

Teram and Condition dari garansi (warranty) bisa bermacam-macam, misalnya:

[-]. Penggantian dengan barang baru
[-]. Penggantian Spare-part
[-]. Service (repair)

Bagi penjual yang menyediakan warranty, ini adalah pengeluaran-pengeluaran nyata, artinya memang benar-benar suatu pengeluaran, akan tetapi di sisi lainnya, pengeluaran ini tidak diikuti oleh sales event (kejadian penjualan). Tidak bisa disandingkan, bukan? Bagimana penanganannya?


Semua topic di atas saya bahas di satu posting khusus, yaitu : Accounting Treatment : Discount, Sales Return and Warranty di Accounting, Financial, Taxation yang baru. Bagi yang berminat dengan masalah-masalah diskon (potongan harga), retur (pengembalian barang) dan garansi (jaminan), bisa dibaca di sana. Jangan lupa register dahulu di ruang member. Have a nice day!

Jun 22, 2008

Account Receivable (Akuntansi Piutang) -2nd

Account receivable (akuntansi Piutang) the second series sudah di posting di Accounting, Financial, Taxation yang baru. Ada beberapa issue yang sudah di bahas disana. Diantaranya: Penilaian Account Receivable (Piutang), termasuk discount, return dan garansi, Pembentukan Cadangan Kerugian Piutang (Allowance for Bad Debt), hingga pengahapusannya (how to writte of the allowance). Seperti biasa posting dilengkapi dengan contoh-contoh sederhana yang mudah dipahami, disertai penjelasan-penjelasan dan logikanya. Menjurnal account receivable (piutang), memang mudah. Mahasiswa, bahkan anak SMEA (SMK Akuntansi) pun pasti bisa. Tetapi ada banyak issue di balik kesederhanaan-nya, yang mungkin selama ini terlewatkan. Menjadi complex ketika dihadapkan dengan realita operasional business yang sebenarnya. Ada loopholes, ada kekeliruan umum (common mistakes) yang menjadi sumber ke-kusut-an dalam implementasinya.

Jauh lebih penting dari semua itu, adalah bagaimana memaintenance account receivable dengan baik.

Buku catatan (bookkeeping) sudah rapi, catatan sudah balance, perlakuan cadangan kerugian piutang sudah bisa, menghapuskan cadangan di satu sisi dan menghapuskan piutang tak tertagih (bad debt) sudah bisa, that is great! But....

But what is next? Apakah cukup hanya perlakuan yang benar saja?.

Untuk level clerk hingga bookkeeper, iya maybe itu sudah cukup. Tetapi bagi mereka yang ingin mengembangkan diri, sepertinya itu belumlah cukup. Yang dibutuhkan oleh perusahaan bukan hanya sekedar buku yang rapi dan benar, jauh lebih penting adalah usaha-usaha meminimalisasi potensi lost-nya, merancang strategy-strategy yang bisa mencegah credit macet (bad debt), penentuan credit policy yang sesuai, melakukan pengawasan piutang (receivable controll) yang ketat, menangani debitor yang nakal, dan masih banyak issue lainnya yang perlu ditangani.

Issue-issue berikut ini akan dibahas di account receivable serie berikutnya (serie 3) di accounting, financial dan taxation yang baru: Lebih Detail dan Mendalam mengenai discount, return and after sales service (warranty), Exclusive Analisa Umur Piutang (Account Receivable Aging), kemudia credit policy tak kalah pentingnya (akan menjadi satu topic), account receivable control (pengendalian piutang) juga topic yang tak ingin anda lewatkan pastinya. Yang terakhir, sebagai penutup serie saya akan bahas mengenai “How to deal with a bad debt (bagaimana menghadapi piutang tak tertagih) sebuah case study, yang akan mengintegrasikan berbagai kajian dan strategy, akan menjadi nilai tambah baru jika anda menghadapi situasi ini. Silahka baca selengkapnya di: Account Receivable Treatment (Perlakuan Piutang) -2nd dan ikuti terus serie-serie berikutnya di: Accounting, Financial, Taxation yang baru. Jika belum menjadi member, silahkan register.

Jun 19, 2008

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG (AR)

Di dunia perdagangan khususnya (bisnis secara luas) yang begitu competitive dewasa ini, rasanya penjualan dengan credit sudah menjadi keharusan. Jika tidak, mungkin pelanggan (terlebih-lebih) calon pelanggan akan memilih membeli dari competitor (pesaing) kita. Menyediakan fasilitas credit kepada customer sudah merupakan keharusan. Trend penjualan dengan cara credit (pembayaran di masa yang akan datang) menimbulkan beberapa issue (masalah) baik dalam operasional maupun administrative-nya (pencatatan). Bagaimana menggolongkan Piutang (Account Receivable)?, Bagaimana accounting treatment atas receivable (piutang)? apa saja masalah (issue) yang biasa timbul di dalam piutang? Bagaimana melakukan control (pengendalian) atas piutang? Bagimana jika piutang sulit ditagih? Akan dibahas di posting ini dan serie-nya.


Yang menjadi concern kita di accounting tentu sisi adminstratif-nya (perlakuannya). Mulai dari cara menentukan besarnya piutang (measuring), pengakuan (recognizing), pengelompokan (classifying) dan pelporannya (reporting/disclosure).

Sedangkan bagi mereka yang berada di bagian keuangan (financial) atau yang mengendalikan kedua-duanya, maka penentuan a syncronized credit policy with sales force, sekaligus meminimalisasi piutang tak tertagih (bad debt) adalah tugas utama yang hanya akan terlaksana dengan baik jika didukung oleh administrasi yang akurat dan tepat waktu.

Kita akan mulai bahas topic ini satu persatu…..mudah-mudahan saya berkesempatan (bisa atur schedule) agar bisa mempostingnya secara lengkap mulai dari administrative-nya (accounting treatment), credit policy, account receivable control (pengendalian piutang), hingga how to deal with bad debitor, bagaimana menghadapi penghutang yang susah ditagih, dengan mengedepankan professionalisme yang akan tetap menjaga citra perusahaan di waktu yang sama.

Saya akan mulai dengan “how to classify receivables” bagaimana mengklasifikasikan piutang (yang pada prakteknya menurut saya masih rada simpang siur).

Sering kita mengalami keraguan dalam mengelompokkan piutang. Banyak istilah yang terkadang tumpang tindih dan cenderung tidak beraturan, terutama di perusahaan-perusahaan baru yang system-nya belum tersusun dengan baik. Bisa dimengerti, karena usaha kecil (terlebih-lebih yang baru merintis) sudah pasti mengarahkan semua focus dan sumberdayanya untuk business development development, sedangkan sisi administrative masih di perioritas setelahnya, karena keterbatasan sumberdaya manusianya (sebagai konsekwensi dari capital yang kecil juga tentunya).

Sering kita melihat neraca yang mengandung dua jenis piutang: Piutang Dagang dan Piutang Usaha. Apa beda antara kedua jenis piutang ini? Apakah pengelompokkan ini sudah baik?

Kadang ada juga yang melaporkan adanya unsur Piutang Wesel (Notes Receiavble) di Neraca. Jenis piutang apa itu? Apa bedanya dengan jenis piutang yang lainnya?

Tidak jarang juga kita menemukan laporan keuangan (dalam hal ini mereca/balance sheet) yang tidak membedakan jenis-jenis piutang ini secara terpisah, melainkan disebutkan menjadi satu saja yaitu: Account Receivable (AR) atau Piutang saja. Mengapa?

Baca selengkapnya di…[[Account Receivable – Perlakuan Akuntansi Piutang]]

Berapa besarnya piutang yang dilaporkan?, bagaimana jika piutang sulit ditagih atau bahkan gagal ditagih? Kapan suatu piutang dinyatakan sebagai piutang tak tertagih (bad debt)? Apa antisipasinya? Apa itu cadangan kerugian piutang (doubtful receivable allowance) dan bagaimana menentukan besarnya? Bagaimana membersihkannya? Bagaimana prosedur penghapusan piutang (writte-off)?, kapan suatu account receivable boleh di writte-off? How to control (melakukan pengendalian) receivable? Ikuti kelanjutan serie ini, jadilah member di: Accounting, Financial, Taxation yang baru.

Jun 17, 2008

Lowongan Accounting & Accounting Treatment

Lowongan Accounting untuk perusahaan Textile di jakarta dan Automobil's part di Surabaya. Untuk anda yang berdomisili di Surabayar dan ingin berkarik di dunia automotive, bisa dicoba. Informasi-informasi seperti ini akan terus ada di site Accounting, Financial, Taxation yang baru.
Silahkan baca detailnya di: Accounting Staff for Textile & Automobil, jangan lupa register dahulu di ruang member.

Oh ya, program 3A juga sudah mulai published, sudah ada beberapa topic yang dilempar ke floor, untuk didiskusikan (Accounting treatment: Reimbursment dan Accounting Treatment, tax & legal untuk Usaha Kontraktor) . Ini bukan acara main-main yang tidak penting samasekali. Tetapi tujuannya sama seperti program-program lain yang selama ini di adakan disini, yaitu pembelajaran accounting, perpajakan dan export import. Pergunakan kesempatan ini untuk memecahkan masalah anda, dapatkan jawaban, pendapat, opini dari rekan-rekan member yang lain di Accounting, Financial, Taxation yang baru.

Jun 15, 2008

System Pengendalian Gaji


Pengendalian Gaji (Payroll Control) adalah salah satu aktifitas pengendalian yang sangat vital di dalam perusahaan. Mengapa? Karena sebagian besar sumber daya keuangan perusahaan dialokasikan untuk keperluan upah dan gaji. Menjadi semakin vital karena penggajian melibatkan cash disbursment yang sangat tinggi, didistribute kepada banyak orang (karyawan), sangat rentant akan penggelapan disamping erroneous (kesalahan-kesalahan) yang tidak disengaja, yang langsung berakibat pada kerugian bagi pihak perusahaan. Bagaimana tidak, uang perusahaan langsung dipindahkan keluar kas perusahaan. Apa saja jenis kesalahan dan modus penggelapan yang biasa dilakukan di dalam proses penggajian?, bagimana mencegahnya? bagaimana mendeteksi dan menangkapnya?


Selengkapnya bisa dibaca di Accounting Financial Taxation, disana saya posting panduan detailnya. silahkan dibaca disana. Perlu saya ingatkan bahwa untuk bisa membaca content yang ada di sana, anda perlu menjadi member, cara registrasi sangat mudah. silahkan registrasi sekarang.

Pengakuan Pendapatan - Revenue Recognition


Pengakuan Pendapatan gampang gampang susah. Metode yang paling sering kita pakai adalah pengakuan pendapatan saat penyerahan barang/jasa (Revenue Recognition at The Delivery Time). Sederhana dan rasanya paling pas. Apakah metode pengakuan pendapatan ini sudah sangat sempurna? adakah kelemahannya? bagaimana jika setelah barang diserahkan ternyata ada retur? apa yang perlu dilakukan agar pengekuan pendapatan saat penyerahan barang tetap aman?.


Posting lengkap dan detailnya silahkan dibaca di Accounting Financial Taxation yang baru yaitu: Revenue Recognition At The Delivery Time). Jangan lupa register jadi member dahulu agar bisa membaca artikel secara lengkap. Caranya sangat mudah, lagipula selalu free seperti disini juga.



Jun 10, 2008

ANALISA KWALITAS PENJUALAN

Analisa Kwalitas Penjualan (sales quality analysis) penting untuk dilakukan. Mengapa? Bagaimana melakukan analisanya? Itulah topic yang akan dibahas di posting ini.

Saat penutupan buku, sering bagian penjualan menanyakan ke accounting: “berapa penjualan kita bulan ini?Obviously mereka ingin tahu berapa besarnya penjualan, dan string (maksud lain) di balik pertanyaan ini bisa bermacam-macam:

[1]. Berapa komisi saya bulan ini (mungkin ini paling penting)
[2]. Berapa incentive saya bulan ini (jika menerima gaji+incentive)

Untuk pertanyaan ini, tentu jawabannya sangat mudah, bukan? Sekali lagi, obviously yang ditanyakan adalah berapa total penjualan bulan ini. Dan jawabannya, anda tinggal melihat buku besar penjualan, atau melihat rekening penjualan (sales) di income statement.

Biasanya si penanya akan lebih puas jika anda mau sedikit membuka spreadsheet, lalu menghitung:

Misalnya:

Penjualan = Rp 100,000,000
Comission = 5% x 100,000,000 = 5,000,000

Lalu dengan cepat anda memberikan jawaban :
”Penjualan total = Rp 100,000,000 dan komisi anda Rp 5,000,000 (potong pajak)”

Jika angka komisinya lumayan besar, tentu si penanya akan tersenyum puas, tetapi jika angka komisinya relatif kecil, mungkin si penanya akan bertanya lebih jauh lagi: ”koq kecil ya?, memangnya bagaimana hitung-hitungannya?, boleh tidak saya dapat printout penjualan?” dan lain sebagainya. Penghitungan komisi yang begitu sederhana menjadi sangat rumit baginya, hingga perlu menanyakan ”bagaimana hitung-hitungannya?” :-)

Tentunya situasi tersebut sudah biasa kita hadapi di accounting.


Sales Quality Analysis

Ilustrasi di atas, adalah schema sederhana, dan yang bertanya adalah sales.

Bagaimana jika yang bertanya adalah Pak Direktur Utama?

Ehem..ehem! (berusaha mengatur tekanan suara supaya mirip direktur) ”Bagimana penjualan kita bulan ini?”.

Pertanyaan pak dirut ini hampir sama dengan pertanyaan dari bagian sales, nyaris sama. Tetapi jika anda jeli, pertanyaan ini susungguhnya sangat berbeda.

Apakah anda akan memberikan jawaban yang sama (total penjualan + komisi)? Atau total penjualan saja?

Jika posisi anda masih clerk atau maksimal bookkeeper, mungkin jawaban sederhana (total penjualan lawan komisi saja) bisa dimaklumi. Tetapi jika posisi anda lebih tinggi dari itu dan anda memberikan jawaban yang sama, percayalah mungkin sampai dua tahun lagi, career anda akan tetap di posisi yang sekarang.

Lalu jawaban apa sebenarnya yang diharapkan oleh seorang direktur utama, tentang sales?.

Pertanyaannya lumayan jelas ”Bagaimana penjulan kita bulan ini?”, diawali dengan kata bagaimana (how?) bukan ”berapa”. So jawabannya jelas bukan total penjualan, melainkan ”good/okay/worst.

Itu saja? tentu tidak, seharusnya diikuti dengan alasan mengapa good, mengapa okay, mengapa worst. Atau lebih tepatnya lagi: how good it is or how worst it is.

Tidak hanya sekedar total penjualan yang ingin diketahui, tetapi yang jauh lebih penting dari sekedar angka (saldo) pada rekening, yaitu : Sales Quality (kwalitas penjualan).

Bagaimana mengukur suatu penjualan apakah itu bagus atau tidak?

Jawabannya adalah : Quality Of Sales Ratio (QOSR).

Bagaimana menghitungnya? it's somewhat simple:

Contoh:

Total Sales periode 01 s/d 30 June 2008 = Rp 100,000,000
Tetapi cash yangbaru diterima baru Rp 40,000,000
So Quality Of Sales Rationya adalah = 40%

Mengapa cash diterima (Cash Received) yang menjadi ukuran?

Ukuran quality dari revenue (yang dalam hal ini adalah sales) selalu ”Liquidity Level” atau “Tingkat Likwiditas”. Yang artinya, seberapa besar sales tersebut bisa direalisasikan menjadi cash. Sekaligus mengetahui seberapa besar potensi resikonya.

Apa resiko dari suatu sales? Ketertagihannya!. Good Debt atau Bad Debt.

Seberapa besar cash yang diterima dibandingkan dengan total sales, itulah liquidity levelnya. Meskipun memang dalam Balance Sheet, piutang (Account Receivable) itu tergolong Current Asset yang lumayan liquid tetapi belum cukup liquid dibandingkan dengan cash.

Perlu disadari bahwa sangat mungkin dari sekian total sales yang masih nyangkut di rekening Account Receivable (dari contoh di atas Rp 60,000,000 masih berstatus AR) tidak bisa ditagih, atau tertagih tetapi jangka waktu realisasinya sangat lama hingga melewati production turnover. Atau tertagih tetapi tidak semuanya.

Catatan: Khusus mengenai analisa piutang kita akan bahas di topic lain.

Okay, mungkin diantara anda ada yang ingin bertanya: “so what is the good percentage?, berapa prosentase QOSR yang bagus?”, jawabannya tergantung:

[-]. Berapa lamanya production turnover
[-]. Berapa Besarnya Net Earning pada periode yang sama.

Lain kali kita akan bahas analisa terintegrasi mengenai Income Quality dan Sales quality. Untuk saat ini cukup itu dahulu.


Advancement Sign!

Mau mendapat better point lagi di mata pak dirut? Mau cepat naik gaji/career? :P just kidding. Maksud saya: "mau memberikan jawaban yang lebih berkwalitas lagi kepada pak dirut?".

Okay, tambahkan jawaban tadi dengan “Trend analysis.

Caranya?

Caranya, mudah:

(QOSR Jan+Feb+March+April+May)/5 dibandingkan dengan QOSR bulan june 2008. Naik atau turun? Jika naik berapa persen kenaikannya?, jika turun berapa persen penurunanya?.

Saya rasa saya tidak perlu jelaskan bagaimana mencari prosentase kenaikan atau penurunan tersebut, bukan?.
Jika ada bertanya ”berapa besar penjualan kita bulan ini?”, maka jawabannya adalah total penjualan (Rp/$ bla bla bla). Jika pertanyaannya ”Bagimana penjualan kita bulan ini” maka jawabannya adalah Analisa Kwalitas Sales (Sales Quality Analysis).

Jun 8, 2008

Archiving Management – Accounting Must know!

Digital Archiving Management sangat penting bagi accounting (bahkan vital menurut saya). Kali ini saya akan posting khusus mengenai “archiving management”. Sekaligus saya share 2 archive utilities untuk anda (free software). Tugas Accounting bukan hanya menjurnal, bukan hanya entry data, tetapi juga mengelola asripnya (to manage the archives).


Mengapa archive penting bagi orang accounting?

[1]. Accounting mengelola data-data keuangan.
Data keuangan adalah confidential dan sensitive. Harus dimaintain dengan sangat serius. Bisa anda bayangkan jika tiba-tiba computer server anda mengalami crasshed. Semua data hilang dan un-retrieveable.

[2]. Accounting adalah bank data bagi department lain.
Di banyak perusahaan kecil dan menengah, accounting biasanya menjadi tempat satu-satunya penyimpanan digital data. Termasuk data-data dari bagian/seksi lain.

Berikut ini adalah tips archiving management bagi accounting


Urgent: Back Up Data Anda!

So membuat back-up data bagi accounting dept adalah wajib hukumnya. Mem-back-up data adalah bagian dari archiving management.

Berapa kali anda biasanya mem-back-up data? Setiap hari, seminggu sekali? Atau sebulan sekali!.

Untuk data accounting saya mewajibkan staff mem-back-up-nya setiap hari (perior to the end of the working day). Sedangkan data dari bagian-bagian lain, boleh di back-up seminggu sekali.


Simpan data archive anda di external harddisk

Menyimpan back-up (arsip) data masih dicomputer (desktop/notebook) yang sama, itu tindakan yang tidak pintar. Mengapa? Tujuan anda menyimpan arsip adalah untuk dibuka dikemudian hari jika data asli-nya hilang. Jika data aslinay selalau available (tersedia) anda tidak perlu arsip bukan? Data asli hilang hanya jika disk penyimpananya rusak bukan. Nah, jika anda menyimpan back-up data di compute (hardisk) yang sama, artinya back-up anda juga ikut hilang, bukan?. So, sia-sia, bukan?


Simpan external harddisk anda di luar kantor

Menyimpan data di external hard-disk anda di kantor, itu ke-tidak-pintaran kedua (alias the second mistake), :-), why?

Bagaimana jika terjadi force-majeur (terbakar, kebanjiran, tsunami, huru-hara, dll)?. So, simpanlah back-up data anda di luar kantor (bisa di rumah), intinya di lokasi yang terpisah dari lokasi data aslinya. Seharusnya jarang ada kemungkinan terjadi force majeur di du alokasi yang berbeda. Mungkin itu a great-great force majeur yang sangat luas, kecuali tempat tinggal anda ada di lantai atas ruko yang anda fungsikan sebagai kantor :-P


Write your file name in smart way

Memberi nama file, kesannya tidak perlu aturan, tidak perlu tac-tic atau prosedur. Bisa beri nama file suka-suka kita. Kadang diberi nama kas, kadang diberi nama cash, kadang diberi nama cash-liana (liana nama pacar-nya). Sungguh itu anggapan yang keliru.
Bisa anda bayangkan jika anda perlu membuka file 2 atau 3 tahun yang lalu dari back-up data (arsip). Alangkah bingungnya, haru smembuka file satu persatu.

Tips:

Selalu pergunakan nama file dengan sebuah kombinasi hurup dan angka:

[-]. Hurup: pergunakan satu kata yang mewakili category file (misalnya: file Piutang, category-nya: Piutang, atau di singkat PIU), atau nama vendor jika itu vendor ledger.

[-]. Angka: selalu pergunakan YYMMDD (Tahun+Bulan+Tanggal)

Contoh:

Anda hendak menyimpan file piutang hari ini (09 June 2008), maka nama file-nya adalah: Piutang-080608 atau PIU-080608

Mengapa perlu ribet seperti itu? Disinilah trick-nya: dengan nama file seperti itu, jika suatu hari nanti anda ingin membuka file, maka file akan tersusun berdasarkan hurup lalu angka yang di belakangnya, karena anda menggunakan tahun+bulan+tanggal otomatis pasti berurut secara teratur.

Mungkin anda mau mengatakan: bukankah waktu dibuka dengan explorer, bisa atur “view” menggunakan detail dan disana pasti kelihatan tanggal arsipnya”?
Oh ya, tetapi yang muncul di sana adalah “Last modified” bukan tanggal saat pertama kali disimpan. Iya tidak?


Singkirkan File Duplicate dan File Tak Berguna

Jangan biarkan harddisk anda dijejali oleh file-file ganda (duplicate), sempatkanlah selalu melakukan house-keeping untuk memberishkan dan merapikan file-file anda di hard-disk. Disamping untuk mengurangi space, file duplicate juga bisa menimbulkan kebingungan.

Bagaimana mengetahui file duplicate atau tidak?

Tips: Mencari file duplicate (ganda)

Buka harddisk anda dengan explorer, secara default explorer akan mengurut nama file berdasarkan nama (bukan tanggal), file yang namanya sama atu mirip tentu berawalan dengan character (huruf/angka) yang sama. Jika ada yang sama (atau mirip), periksalah dengan membuka properties-nya.

Caranya: Bandingkan kedua file yang sama (mirip) namanya dengan cara meng-click kanan nama file (icon-nya), lalu pilih properties, lihat type file-nya sama atau tidak?, jika sama, lalu periksa ukuran filenya, sama atau tidak?, jika sama berarti perlu dibuka. Jika isinya sama, ukuran file sama, berarti itu pasti duplicate, berarti anda berani menghapus salah satu (tinggalkan satu file saja).

Jika file sama, tetapi ukuran file berbeda, yang mana yang sebaiknya dihapus?, hapus file yang ukurannya lebih kecil, karena yang ukurannya lebih besar berarti itu updated file.


Compress Arsip Anda sebelum disimpan

Sadarkah anda, bahwa makin lama disk space anda semakin sedikit dipenuhi oleh arsip (back-up data). Akan dikemanakan arsip data anda?

Untuk mengatasi disk space, cara yang paling mudah anda lakukan adalah dengan melakukan compression sebelum menyimpannya. Baru kemudian disimpan di external harddisk.


Sediakan beberapa “Archive Utilities

Disamping anda perlu compressor utilities untuk mengcompress file (agar menjadi lebih kecil), anda juga membutuhkan pembuka (extractor), ya saya tahu archive utilities aotomatis berfungsi kedua-duanya (bisa meng-compress sekaligus bisa menng-extract)

Cukupkah dengan winzip saja? Jawabannya: relative. Bisa iya cukup, bisa tidak, tergantung:

[-]. Jenis file apa saja yang mau di compress atau di extract.
[-]. Seberapa besar arsip yang hendak anda compress atau extract?

Yang jelas, ada banyak archive utilities saat ini. Dua archiver utilities berikut ini tergolong archive utilities generasi baru (setelah winzip):


[1]. jZip And IZArc are two powerful and reliable compression utilities.

Adapun keunggulan archive utilities ini adalah:

[-]. Membuat zip file yang compatible
[-]. Bisa membuka (unzip) banyak jenis “Zip file” archives
[-]. Mensupport jenis format archive lain (e.g.: TAR, GZip and RAR)
[-]. Compression ratio lebih tinggi
[-]. Bisa melakukan compress file dengan lebih cepat


IZArc malahan mensupport lebih banyak jenis archives lagi: 7-ZIP, A, ACE, ARC, ARJ, B64, BH, BIN, BZ2, BZA, C2D, CAB, CDI, CPIO, DEB, ENC, GCA, GZ, GZA, HA, IMG, ISO, JAR, LHA, LIB, LZH, MDF, MBF, MIM, NRG, PAK, PDI, PK3, RAR, RPM, TAR, TAZ, TBZ, TGZ, TZ, UUE, WAR, XXE, YZ1, Z, ZIP, ZOO.

Dengan IZArc anda bahkan bisa membuka file CD image seperti: ISO, BIN, CDI dan NRG. Dia juga bisa meng-convert satu jenis file ke file lain (BIN ke ISO, NRG ke ISO).

Jika anda ingin memiliki-nya, download disini: [[Download]]


Cari di tab menu samping kiri situsnya (perhatikan gambar di samping ini, yang saya isi tanda panah warna merah). Jika anda diarahkan ke C-net, ikuti ke sana, tidak masalah, bisa anda download disana juga.

Oh ya, yang sudah mendownload “Daily Planner Journal tetapi tidak bisa extract (un-zip) karena tidak memiliki WinRAR, anda bisa extract menggunakan utilities ini.

Caranya: Click kanan file-nya yang masih ter-zip, lalu pilih “extract using IZArc”, jika sudah terbuka, cari file yang ber-extensi “.exe” lalu eksekusi. No register ada di file “linezero.txt (notepad). Buka file tersebut, catat, lalu masukkan no register saat diminta nanti. Mudah-mudahan berhasil di install.


[2]. WinRAR

Okay, utilitities kedua ini adalah penerus-nya winzip. Juga sangat bagus, provides complete support for RAR and ZIP 2.0 archives and is able to unpack ARJ, LZH, TAR, GZ, ACE, UUE, BZ2, JAR, ISO, Z, 7Z archives.

Jika anda menggunakan PDA atau Pocket PC, atau smart handheld lainnya, tentu sudah kenal file yang di arsipkan menggunakan extensi CAB, jenis arsip yang bisa di masukkan ke pocket pc atau pda, dan bisa melakukan instalasi langsung didalam pocket pc/pda tanpa bantuan computer samasekali.

Nah WinRAR bahkan bisa un-zip (un-pack) jenis file CAB ini.

Jika anda ingin memilikinya, download disini: [[Download]] Password: pwso


Mudah-mudahan archiving management anda mulai hari ini akan lebih bagus, dan tips serta utilities yang saya share berguna.

Jun 4, 2008

Repair Atau Beli Baru? - Controlling

Mengambil keputusan untuk untuk repair atau beli baru sungguh sering kita hadapi. Bagaimana mengambil keputusan yang tepat in term dengan Controlling? Let’s talk about this now. Sekalian untuk membahas soal yang saya jadikan quiz di “Spreadsheet Cash Flow Statement” kemarin.

Tidak di rumah tidak di kantor kita sangat sering dihadapkan dengan pilihan itu. Gampang-gampang susah.

Ketika notebook atau desktop top kita rumah mulai rewel, kita harus mengambil keputsan apakah perbaiki saja atau beli baru sekalian. Apabila itu untuk keputusan untuk barang yang nilainya relatif kecil, mungkin dengan mudah kita bisa mengambil keputusan (beli baru saja, daripada repot). Begitu juga jika barang itu tidak terlalu kita butuhkan, maka dengan mudah juga kita bisa memutuskan untuk tidak usah membeli dan tidak usah repair.

Di kantor, meskipun itu bukan harta pribadi kita, sebagai orang accounting tidak jarang dilibatkan untuk urusan seperti itu. Terlebih-lebih jika anda seorang decision maker di bagian Accounting & Finance. Anda dituntut bisa mengambil keputusan yang tepat.

Mengapa di quiz saya memakai mesin photo copy sebagai contoh? Karena memang mesin photocopy kedudukannya di kantor termasuk unique:

[-]. Nilainya tergolong material.
Tidak diragukan lagi, mesin photocopy tidak lah murah. Dan keputusan belanja untuk barang yang nailianya material memang tidak mudah (tidak boleh sembarang beli).

[-]. Disisi lain, fungsi nya hanya sebagai pendukung kelancaran operasional perusahaan. Sangat berbeda dengan mesin atau peralatan produksi (yang berfungsi sebagai mesin/pelaralatan utama penghasil product/jasa).

[-]. Disi lainnya lagi, bagi perusahaan yang skalanya menengah atau besar (dengan tingkat aktifitas admin yang tinggi) akan sangat terganggu jika harus tanpa mesin photocopy, apalagi jika selama ini sudah biasa menggunakan inhouse copier machine. Sehari saja mesin photocopy mogok, dijamin kantor pasti sudah gaduh, banyak complain. Bahkan mogoknya mesin photo copy bisa dijadikan alasan atas keterlambatan suatu proses tertentu.

Terlambat antisipasi bisa menimbulkan masalah yang serius. Bagi rekan-rekan diluar bagian accounting dan keuangan, tentu tidak mau tahu ”pokoknya saya tidak mau terhambat gara-gara mesin photocopy mogok, itu konyol!”.

Memang konyol. Itulah sebabnya sering-sering saya katakan; kita sebagai orang accounting dan keuangan tidak cukup hanya bisa mennghitung dan menjurnal saja. Tidak cukup hanya bisa membuat buku menjadi balance saja. Perlu meningkatkan kemampuan dalam analytical roles, dan yang tak kalah pentingnya adalah menempa dan mengasah diri untuk terampil dalam pengambilan keputusan. Jangan sampai S1 akuntansi kita diragukan.

Di sinilah kompetensi dan capability kita sebagai orang accounting dan keuangan diuji.

Dari jawaban quiz yang disampaikan, saya bisa melihat teman-teman disini sudah tahu musti bagaimana kalau menghadapi kasus serupa itu.

Tetapi saya merasa perlu untuk menyajikannya dalam bentuk get—it—done:

Apa perlu melihat nilai bukunya? Tidak untuk saat ini. Nilai buku perlu dilihat nanti pada waktu mencatatnya. Sekarang kita akan mengambil keputusan repair atau beli baru.

Hal-hal yang perlu dilakukan, yaitu:

Dapatkan perbandingan estimasi perkiraan pengeluaran antara memperbaiki dengan membeli baru, dengan nilai yang sudah paling rendah yang bisa di dapat.

Ini hanya bisa dipastikan, jika telah menggunakan minimal 3 supplier berbeda.

Misalnya: Mesin baru
Dealer (Toko) A, Xerox = Rp 15,000,000,
Dealer (Toko) B, Canon = Rp 14,000,000
Delaer (Toko) C, Sharp = Rp 14,500,000

Bagaimana membandingkannya?, cukup dari harga per unit saja? Tidak. Rasanya saya sudah pernah bahas di artikel lain. Tapi in term dengan copier machine mungkin ada perlunya saya bahas lagi.

Basic-nya adalah depreciation. Tetapi hati-hati, menganalisis usage cost mesin photo copy tidak seperti menyutkan bangunan. Penyusutan mesin photo copy adalah a combination:
[-]. Ada bagian mesin yang usianya relative panjang (hampir tidak terpengaruh oleh banyaknya output yang dihasilkan), so bisa alokasikan (disusutkan) dengan metode garis lurus.
[-]. Dan ada bagian-bagian mesin yang justru sangat vital dan cepat haus (lampu blits, Top & Bottom Roller, Header) yang harganya lumayan tinggi. Bagian-bagian ini harus dialokasikan berdasarkan output yang dihasilkan, artinya umur ekonomis diukur dengan jumlah lembar photo copy yang dihasilkan.

Bagaimana caranya membagi porsi yang menggunakan gari slurus dengan production output?

Caranya mudah: pada saat meminta penawaran harga unit mesin baru, sekaligus minta penawaran spare-part lengkap dengan specifikasi dan kapaisatnya (1 part harganya berapa, mampu menghasilkan berapa lembar copy). Jumlahkan semua nilai spare-part-nya dibagi dengan kapasitas (jumlah lembar yang mampu dihasilkan). Maka sudah mendapat cost yang harus dialokasikan.

Bagaimana dengan yang disusutkan dengan metode garis lurus?

Misalnya:

Toko A, Xerox = Rp 15,000,000,
Total nilai sparepart Rp 3,500,000 (kapasitas 25,000 lembar)

Maka:

Porsi yang menggunakan metode garis lurus adalah=
Rp15,000,000-3,500,000=Rp11,500,000, umur ekonomis 5 tahun
Maka depreciation expense perbulannya adalah 1/12 (11,500,000/5) = Rp 191,667/bulan

Sedangkan spare-partnya dihitung dengan cara:
Rp 3,500,000/25,000 = Rp 140/lembar

Bagaimana menyatukan kedua metode yang berbeda tadi?

Metode garis lurus di-convert ke Unit production output, dengan cara:
Lakukan estimasi; berapa lembar kebutuhan photo copy selama satu bulan?, katakanlah 15,000 lembar.
Maka : Cost per lembarnya = Rp 191,667/15,000= Rp 13

So total usage cost per lembar untuk Xerox dari took A =Rp140+13 = Rp153/lembar
Ditambah toner usage (dihitung dengan cara yang sama seperti sparepart).

Dengan menjumlahkan semuanya, maka sudah mendapat usage cost per lembar untuk mesin xerox dari Toko A.

Lakukan hal yang sama terhadap penawaran dari toko B dan C. Dari sana akan diperoleh mesin merk apa (dari toko mana) yang usage cost per lembarnya paling rendah. Let say toko C.

Selanjutnya tinggal mencari perbandingan perkiraan pengeluaran jika mesin di repair (minimal dari 3 technician juga), perkiraan biaya untuk repair dibagi dengan kapasitas sparepar.

Barulah terakhir dibandingkan antara ”jika diperbaiki” dengan ”jika beli baru”. Jika ternyata perbaikan (repair) lebih efisien berarti sudah tidak ada masalah, tinggal di repair saja. Tetapi jika ternyata membeli baru jauh lebih effisien, maka ukur persediaan cash terlebih dahulu, jangan sampai photocopy lancar, tetapi tidak bisa beli raw material karena dana dialokasikan untuk membeli copier baru. Mudah-mudahan, jika terjadi kasus yang sama di masa-masa yaang akan datang, anda sudah bisa menganalisis-nya dengan cermat mengenai perlakuan (pencatatan dan pelaporan silahkan baca Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap.

Jun 3, 2008

Updated Determinasi Cost & Expense

Updated Determinasi Cost Vs Expense adalah penjelasan lebih detail untuk “Determinasi Cost & Expense – Terapan” yang memang saya buat belum detail, karena saya rancang untuk menjadi bahan pertanyaan dalam Accounting Contest-1. Sudah saya bayangkan bahwa kesimpulan pendek tersebut masih meninggalkan keraguan, bahkan mungkin kekeliruam persepi. Di posting ini saya akan jelaskan secara tuntas, sekalian membahas tentang marketing expenditure issue yang ada di Accounting Contest-1, jangan dimasukkan ke dalam hati. That is funny side of a game :-) so, no hurt feeling. Okay?


Determinasi Cost dan siklusnya

Seperti telah saya sampaikan di Determinasi Cost & Expense – Terapan, bahwa suatu expenditure (pengeluaran) disebut "Cost" apabila atas pengeluaran tersebut dimaksudkan untuk memperoleh sesuatu yang nantinya bisa mendatangkan cash atau potensi cash kembali. Kembalinya cash bisa dalam jangka pendek (misalnya: inventory, contoh: pembelian baut oleh toko bangunan atau pembelian polo shirt oleh anda), atau dalam jangka panjang (misalnya: aktiva tetap, contoh: pembelian piano).

Common issue yang membuat pemahan tentang cost menjadi terpenggal (tidak utuh) adalah ”Siklus perubahan dari cash kembali ke cash”. Mohon dibaca baik-baik kalimat di bawah ini:

”..........untuk memperoleh sesuatu yang nantinya bisa mendatangkan cash atau potensi cash kembali

Warning!: Ini bukan persoalan main kalimat atau kata-kata, most of us from ”Economic” bukan orang-orang linguistic yang ahli dalam bermain kalimat (kata). Sengaja saya bahas kalimat ini, merely supaya jangan sampai menimbulkan salah persepi dan membingungkan, agar kita benar-benar memperoleh pemahaman yang jelas dan mantap (neither ambigous nor bias).

[a]. Untuk memperoleh sesuatu yang nantinya mendatangkan cash.

Dari kalimat ini jelas ada siklus dari cash hingga menjadi cash kembali. Siklus-nya seperti ini:



Tentu anda sudah tahu, asset itu bisa bermacam-macam: bisa piutang, persediaan, aktiva tetap atau aktiva laib-lain. So, perubahan dari asset untuk kembali lagi ke cash itu bisa memakan waktu lama (karena melalui siklus yang panjang) atau bisa jadi pendek.

Misalnya:

Anda mengeluarkan Cash (asset) Rp 100,000 untuk membeli bahan baku (inventory=asset), dari bahan baku dijadikan barang dalam proses (another asset), dari barang dalam proses kemudian dijadikan barang jadi (inventory=asset), dari barang jadi dijual ke customer menjadi piutang (another asset), dari piutang baru menjadi cash (asset). Maka pengeluaran untuk membeli bahan baku tadi adalah Cost.

atau:

Anda membayar buruh, buruh menghasilkan barang setengah jadi (inventory=asset), dan seterusnya seperti yang di atas hingga menjadi cash.

Atau siklus pendek:

Anda membeli barang jadi (inventory), kemudian anda jual kembali dan menghasilkan cash (sales term: cash on delivery).

Selanjutnya, penggalan kalimat yang kedua....................


[b].Untuk memperoleh sesuatu yang nantinya berpotensi mendatangkan cash.

Critical point (jangan sampai anda terkecoh):

Kalimat pada pint [b] di atas yang mengenadung kata “potensi” sangat jelas (potensi=expected=diharapkan) jelas mencerminakan bahwa “bisa jadi cost tidak menghasilkan cash kembali”. Pada saat itulah terjadi “LOST” atau “KERUGIAN” (dan diakui sebagai lost/kerugian). It is a lost!

Misalnya:

Anda membeli raw material, ternyata raw materialnya terbakar atau hilang, atau setelah diproses ternyata product yang dihasilkan gagal (rusak). It is another lost!

Atau:

Anda membeli barang jadi (inventory), lalu anda jual, ternyata buyer (customer) tidak mau membayar (bad debt). It is lost as well!.

How about Expense?


Determinasi Expense dan Siklusnya.

Expense apabila atas pengeluaran tersebut dipergunakan untuk memperoleh sesuatu yang tidak menghasilkan atau berpotensi menghasilkan cash kembali.

Batasan ini tidak berarti bahwa atas expense yang terjadi tidak akan menghasilkan apa-apa. Tentu saja menghasilkan sesuatu. Hanya saja hasilnya bukan asset atau cash kembali, melainkan hanya support, yaitu manfaat yang bisa memperlancar operasional perusahaan.




Critical point (don’t let this fool ya!):

Batasan inilah yang terkadang bisa stretch (deutch:molor) hingga mengaburkan, bahkan bisa menimbulkan kebingungan. Pada dasarnya, tidak ada satu pun perusahaan yang mau melakukan pengeluaran (baik yang berupa cost maupun expense) untuk sesuatu yang sama sekali tidak bermanfaat (read:manfaat ekonomis).

Misalnya:

Perusahaan membeli kertas photocopy. Ini hádala expense. Apakah kertas ini tidak memberikan manfaat?. Bukankah kertas ini nantinya akan membuat bagian penagihan bisa membuat debit note, dan dari debit note tersebut bisa menghasilkan cash?.

atau:

Perusahaan membeli kerupuk untuk perlombaan makan kerupuk pada tanggal 17-August. Ini adalah expense. Apakah itu tidak bermanfaat? Bukankah dengan adanya perayaan 17-August bisa menimbulkan keakraban pegawai, bisa memupuk kerjasama, membentuk a solid teamwork, dan akhirnya bisa meningkatkan produktifitas perusahaan, sehingga keuntungan meningkat?

Jawabannya adalahYes, they are all great support for the company!” but….

Artinya, semua itu memang memberi manfaat bagi kelancaran dan kelangsungan usaha, akan tetapi manfaat yang dihasilkan “TIDAK MEMPENGARUHI ATAU DIPENGARUHI OLEH OUTPUT PRODUCT/JASA PERUSAHAAN MAUPUN REVENUE PERUSAHAAN“. Itulah batasan manfaat atas suatu expense.

Seperti contoh di atas, pembelian kertas photo copy atau pembelian kerupuk untuk lomba 17-august, meskipun memberi manfaat akan tetapi samasekali tidak berpengaruh terhadap dan juga tidak mempengaruhi output product atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.

So, how about the "young-professional marketer-lady"?


Jawaban Accounting Contest-1

Dari penjelasan saya di atas, apakah anda masih memerlukan jawabannya?

Anyway, jawabannya:

Jika professional marketer dibayar berdasarkan target revenue atau sales (monthly/quarterly/annual revenue), maka pengeluaran untuk pembayaran kepadanya adalah "COST" otherwise it is "EXPENSE".

Mengapa?

Karena jika besarnya pembayaran diukur berdasarkan TARGET REVENUE/SALES atau by COMISSION , maka expenditure tersebut akan dipengaruhi oleh total revenue (sales) yang dihasilkan. Dan atas pengeluara tersebut jelas berpengaruh terhadap revenue (which could be account payable or cash) kembali yang akan diterima perusahaan.

Misalnya:

Professional Marketer akan dibayar Rp 1000,- jika berhasil menghasilkan revenue Rp 1,000,000 s/d 5,000,000. akan dibayar Rp 2,000,000 jika menghasilkan revenue di atas Rp 5,000,000.

atau:

Professional Marketer menerima komisi 5% untuk setiap sales yang dihasilkan.

Bagimana jika sebuah kombinasi?

Misalnya:

Diberikan Gaji Pokok Rp 500/bulan dan 5% comission per sales.

Maka yang Rp 500 adalah expense, sedangkan yang 5% x sales adalah "Cost of sales"

Mungkin anda ingin mengatakan: “Waktu saya kuliah dosen mengatakan bahwa: Expense (biaya operasional) adalah pengeluaran yang mau tidak mau harus dikeluarkan oleh perusahaan guna menjaga kelangsungan hidup perusahaan, apakah batasan itu boleh dipakai?"

Boleh juga, hanya saja masih ada kelemahannya.

Apakah pak putra bisa menyebutkan kelemahan batasan itu?

Okay, saya beri satu contoh:

Biaya kertas, bukankah itu expense?, bagaimana jika mulai hari ini saya tidak mengijinkan anda memakai kertas lagi?, sebagai gantinya, semua document harus di simpan dalam softcopy (digital), discan, dan lain-lain. So, mulai hari ini tidak ada kertas di kantor. Dan perkiraan biaya kertas saya hapus! Apakah operasional perusahaan menjadi tidak lancar? (Atau malah lebih lancar dan lebih effisien? :-P)

Mau contoh lain lagi?

Biaya listrik, bukankah itu expense?, bagaimana jika mulai hari ini kita pakai genset, tidak pakai listrik lagi. Apakah tanpa biaya listrik perusahaan akan berhenti beroperasi?.

Jika jawaban anda semuanya: ”tidak”, maka saya mau bertanya, apakah ”pengeluaran wajib/tidak wajib” masih relevan untuk dijadikan batasan untuk mendeterminasi cost dan expense?

Jun 2, 2008

ACCOUNTING RECENT UPDATE

Mungkin diantara ada yang bertanya-tanya "what is the recent update of our new accounting home?", sudah sejauh mana persiapan pindah situsnya? Berikut adalah update terbarunya (sekaligus sebagai permakluman).

Polling mengenai "Rencana Pindah Kavling (Domain & Host)", telah tertutup hari minggu yang lalu. Dan hasilnya:

[-]. Setuju untuk pindah, dengan format tidak berubah = 18%
[-]. Setuju untuk pindah, dengan format berubah dan feature di tambah = 86%
[-]. Tidak setuju = 3%
[-]. Tidak peduli/tidak penting = 0% (1 orang)

Jadi, kesimpulannya: Sebagian besar pengunjung setuju blog ini akan pindah alamat, dengan format yang diubah dan feature ditambah.

Saya berterimakasih atas partisipasinya mengisi polling, apapaun pendapat dan keinginan anda, adalah penting untuk saya jadikan bahan pertimbangan. Bagi yang suaranya minoritas, saya menjamin ditempat yang baru nanti anda akan memperoleh lebih: nyaman, user friendly, banyak fasilitas dan feature pendukung) dibandingkan dengan disini. Mengenai URL (alamat situs yang baru nanti) tentu saja akan saya umumkan disini, dan kirimkan lewat e-mail (jaga-jaga jika ada member yang tidak membaca pemebritahuan disini karena lama offline).

Untuk diketahui saja, situs yang baru masih on process. Memerlukan waktu yang agak lama, karena banyaknya content dan feature yang akan ditambahkan di situs yang baru nanti.


Wajah situs Accounting, Finance & Taxation yang baru

Situs yang baru nanti, wajahnya akan seperti dibawah ini:


Mudah-mudahan lebih fresh, lebih klimis, lebih masculin, lebih rapi, dan lebih smart (fungsional, feature dan navigasinya).


Feature

Walaupun gambar di atas kelihatannya sangat simple, sesungguhnya situs yang baru nanti adalah gabungan dari 2 situs utama ditambah 2 blog yang saya integrasikan (kemas) menjadi sebuah situs.

Seperti telah anda lihat di atas (meskipun gambarnya agak kecil), tab menu di ujung atas halaman sarat dengan muatan, feature, fungsional dan fasilitas (tentunya untuk anda-anda nantinya):


[1] Home: Isinya adalah short description recent update dari semua section/feature

[2] About us: Standard saja

[3]. News & Events (NEW FEATURE): pemberitahuan dan even-even yang akan diselenggarakan (Quiz, Contest, dan yang sejenisnya).

[4]. Product & Services (NEW FEATURE): isinya adalah jasa yang akan saya tawarkan secara commercial kepada premium user (berbayar). Untuk maksud ini, saya telah menyiapkan professional team (accountant, auditor, tax consultant dan notaries).



[5]. Blog: kiranya tidak perlu saya jelaskan lagi isinya.

[6]. Software Review (NEW FEATURE): Isinya nanti adalah review mengenai accounting & financial software terbaru yang beredar di pasar, new release, up-coming. Section ini akan diasuh oleh System analyst dan accountant juga. Section ini saya harapkan bisa menyediakan informasi terkini (sekaligus) memberikan review mengenai accounting software/tools terkini bagi rekan-rekan sekalian. So, bisa menjadi panduan untuk memilih accounting software/tools, apakah anda perlu upgrade software anda, dsb.

[7]. Tools & Spreadsheet: Saya yakin anda sudah tahu apa nanti isinya.

[8]. Converter (NEW FEATURE): Nantinya akan berisi 2 jenis converter yaitu: Currency (Exchange Rate) Converter dan Matrix Converter (measurements, volume, weight, dll) yang akan berguna bagi anda yang kebetulan mengurus inventory control atau yang di PPIC (=Production Planning & Inventory Control). Mungkin bisa dijadikan online terminal untuk converting.


[9]. Dictionary/Kamus (NEW FEATURE): Dictionary ini bukan sembarang dictionary, ini adalah kamus dan ensycopedia akuntansi dan keuangan, yang mungkin jarang anda temukan secara online.


[10]. CPA-Quiz/Exam (NEW FEATURE): isinya adalah soal-soal latihan international CPA, menunya saya bagi menjadi 2 sub-menu, yaitu: multiple choice dan essay. masing-masing disertai jawabannya.

[11]. Career Center (NEW FEATURE): Ruangan ini saya sediakan bagi mereka yang mencari pegawai accounting, keuangan, perpajakan dan export-import untuk membuka lowongan. Sekaligus memungkinkan adik-adik mahasiswa jurusan akuntansi dan manajemen yang baru lulus (akan lulus) untuk mengiklankan diri (mencari pekerjaan) dibidang accounting, keuangan dan perpajakan. Dimenu yang sama, juga ada career tips. Seperti anda lihat ditab menu-nya, menu ini dibagi menjadi 3 sub-menu, yaitu: Employee Needed, Job Needed, dan Career Tips.

[12]. Global News & Media (NEW FEATURE): Saya sedang mencoba mengintegrasikan google allert dan RSS Feed untuk pulling (menarik) agregator-nya FASB, IFRS, SEC, IRS, ICPA, FORBES, BLOMBERG dan lain-lain, untuk saya syndicate ke situs ini, agar di section ini anda bisa menikmati news, update, perkembangan mengenai accounting dan keuangan, persis ketika news-nya dipublish di tempat aslinya. Sehingga rekan-rekan sekalian bisa mendapatkan berita akuntansi dan keuangan dan yang benar-benar fresh dan most recent.


[13]. Member Profile (NEW FEATURE): ini khusus memuat profile member yang berkenan memberikan profileny auntuk di publish. Jika nanti sudah berjalan lama, jangan kaget jika rekan-rekan yan pasang profile tiba-tiba ada yang contact anda dan menawarkan pekerjaan (jabatan) accounting, keuangan atau perpajakan :-)

[14]. Support: Khusus tempat pengaduan, complain dan lain-lain.

Dengan feature di atas, sungguh besar harapan saya, agar situs yang baru nanti benar-benar bisa menjadi sumber informasi yang nyaman. Dan saya tidak berhenti untuk selalu minta dukungan dari rekan-rekan sekalian, agar saya bisa mewujudkan itu semua dengan lancar tanpa hambatan. Tentu saja koreksi dan masukan tetap juga saya harapkan (in the same time).


Untuk sementara itulah update yang bisa saya informasikan untuk saat ini, agar rekan-rekan sekalian mengetahuinya juga. Saya akan terus informasikan perkembangan (update) nya disini.
Accounting (Akuntansi), Financial (Keuangan) & Taxation (Perpajakan). Didedikasikan bagi mereka yang membutuhkan artikel, tips, Case study, spreadsheet & tools yang bersifat aplikatif.


K A T E G O R I

Account Receivable (4) Accounting (93) Accounting Case Study (15) Accounting Certification (1) Accounting Contest (1) Accounting For Manager (4) Accounting Software (2) Acquisition (5) Advance accounting (6) Aktiva Tetap (16) Akuisisi (5) Akuntansi Biaya (3) Akuntansi Dasar (2) Akuntansi Management (4) Akuntansi Pajak (9) Akuntansi Translasi (2) Announcement (6) archiving (1) ARTICLES (4) ARTIKEL (91) Audit Kinerja (1) Auditing (3) Balance sheet (1) Bank (1) Basic Accounting (1) Bea Cukai (4) Bea Masuk (7) Calculator (2) Capital (1) Career (2) Cash (1) Cash Flow (3) Certification (1) COGS (11) Contest (1) Cost (18) Cost Analysis (12) CPA (2) CPA EXAM (1) Credit (1) Credit Policy (1) Current Asset (1) Data (1) Discount (1) Diskon (1) Duty (1) Expense (4) Export - Import (15) FASB (1) Finance (8) FINANCIAL (16) Financial Control (10) Foreign Exchange Rate (1) Form (2) FOTO (1) FRAUD (2) Free Download (9) Freebies (6) GAAP (1) GAJI (3) Garansi (1) Gift (1) Goodwill (1) Hotel (1) IFRS (1) Import (5) Import Duty (7) International Accounting (1) Investasi (1) Job Vacant (1) Kas (6) Kas Bank (3) Kas Kecil (1) Kasus Akuntansi (3) Kasus Legal (2) Kasus Pajak (6) Keuangan (3) Komentar (1) Konsolidasi (4) Laba-Rugi (1) Lain-lain (15) LANDING COST (1) Laporan Arus Kas (2) Laporan Keuangan (9) Lean Accounting (1) Lean Concept (1) Lean Manufacturing (1) Legal (1) Lowongan Kerja Accounting (2) MA Accounting (3) Management Accounting (5) Merger (4) Miscellaneous (2) Modal (1) neraca (1) PAJAK (24) payroll (1) Pembelian (2) Pemberitahuan (3) Pendapatan (2) Pengakuan Pendapatan (1) Pengarsipan (1) Pengendalian (6) Pengendalian Keuangan (15) PENGGELAPAN (1) Penjualan (1) Perlakuan akuntansi (2) Petty Cash (1) PHOTO (1) Piutang (1) PPH PASAL 21 (11) PPh Pasal 22 (3) PPh Pasal 26 (2) PPn (2) PPn Import (5) Professi Akuntan (1) Profit-Lost (1) PURCHASE (2) Quiz (1) Rabat (1) Rebate (1) Retur (1) Return (1) Revenue (4) Review (1) Sales (2) SERIE ARTIKEL (1) Sertifikasi (1) Shareholder (1) Shipping Agent (1) Shipping Charge (1) Soal dan Jawaban CPA (1) SPI (1) Spreadsheet Accounting (5) Spreadsheet Gratis (4) system pengendalian (1) system pengendalian gaji (1) Taxation (18) Template (2) Tip n Tricks (4) TIPS AND TRICKS (38) Tools (8) Tutup Buku (1) Ujian CPA (1) UPAH (3) update situs (2) USAP (2) Utilities (1) Video Tutor (1) warranty (1) What Is New (7)

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Mengapa perlu men-subscribe ?
Dengan men-subscribe, anda akan menerima pemberitahuan setiap kali ada update terbaru (artikel, tips, free download template, files, dll) dari ACCOUNTING, FINANCE & TAXATION langsung di INBOX e-mail anda.
Bagaimana caranya mensubscribe ?=> Ketik e-mail address anda (pada kolom yang disediakan diatas)=> Klik tombol "subscribe"=> Setelah men-klik tombol subscribe, akan muncul window (halaman) baru=> Pada halaman baru tersebut, masukkan kode validasi yang disediakan=> Klik tombol "subscribe"=> Masuk ke inbox email anda, lalu klik link verifikasi yang disediakan=> Selesai