Account receivable (akuntansi Piutang) the second series sudah di posting di Accounting, Financial, Taxation yang baru. Ada beberapa issue yang sudah di bahas disana. Diantaranya: Penilaian Account Receivable (Piutang), termasuk discount, return dan garansi, Pembentukan Cadangan Kerugian Piutang (Allowance for Bad Debt), hingga pengahapusannya (how to writte of the allowance). Seperti biasa posting dilengkapi dengan contoh-contoh sederhana yang mudah dipahami, disertai penjelasan-penjelasan dan logikanya. Menjurnal account receivable (piutang), memang mudah. Mahasiswa, bahkan anak SMEA (SMK Akuntansi) pun pasti bisa. Tetapi ada banyak issue di balik kesederhanaan-nya, yang mungkin selama ini terlewatkan. Menjadi complex ketika dihadapkan dengan realita operasional business yang sebenarnya. Ada loopholes, ada kekeliruan umum (common mistakes) yang menjadi sumber ke-kusut-an dalam implementasinya.
Jauh lebih penting dari semua itu, adalah bagaimana memaintenance account receivable dengan baik.
Buku catatan (bookkeeping) sudah rapi, catatan sudah balance, perlakuan cadangan kerugian piutang sudah bisa, menghapuskan cadangan di satu sisi dan menghapuskan piutang tak tertagih (bad debt) sudah bisa, that is great! But....
But what is next? Apakah cukup hanya perlakuan yang benar saja?.
Untuk level clerk hingga bookkeeper, iya maybe itu sudah cukup. Tetapi bagi mereka yang ingin mengembangkan diri, sepertinya itu belumlah cukup. Yang dibutuhkan oleh perusahaan bukan hanya sekedar buku yang rapi dan benar, jauh lebih penting adalah usaha-usaha meminimalisasi potensi lost-nya, merancang strategy-strategy yang bisa mencegah credit macet (bad debt), penentuan credit policy yang sesuai, melakukan pengawasan piutang (receivable controll) yang ketat, menangani debitor yang nakal, dan masih banyak issue lainnya yang perlu ditangani.
Issue-issue berikut ini akan dibahas di account receivable serie berikutnya (serie 3) di accounting, financial dan taxation yang baru: Lebih Detail dan Mendalam mengenai discount, return and after sales service (warranty), Exclusive Analisa Umur Piutang (Account Receivable Aging), kemudia credit policy tak kalah pentingnya (akan menjadi satu topic), account receivable control (pengendalian piutang) juga topic yang tak ingin anda lewatkan pastinya. Yang terakhir, sebagai penutup serie saya akan bahas mengenai “How to deal with a bad debt (bagaimana menghadapi piutang tak tertagih) sebuah case study, yang akan mengintegrasikan berbagai kajian dan strategy, akan menjadi nilai tambah baru jika anda menghadapi situasi ini. Silahka baca selengkapnya di: Account Receivable Treatment (Perlakuan Piutang) -2nd dan ikuti terus serie-serie berikutnya di: Accounting, Financial, Taxation yang baru. Jika belum menjadi member, silahkan register.
Siang pak putra
ReplyDeleteMo nanya ttg piutang nih pak..Kalau perusahaan membeli barang/jasa ke supplier (persediaan pd hutang). kemudian dilakukan proses retur pembelian karena suatu hal. Disepakati akan dijurnal piutang thdp persediaan. Kira2 perkiraan piutang apa yg cocok ya pak? piutang dagang atau piutang yang lain.
Terima kasih sebelumnya
Luthfi
Sejak semua transaksi persediaan menggunakan sistem persediaan perpetual dikenakan biaya untuk persediaan barang dagang, setiap retur pembelian atau ongkos angkut tidak dapat diakui sebagai rekening terpisah, tetapi termasuk dalam rekening persediaan barang dagang.
ReplyDeletePiutang dagang (trade receivable) adalah claim atau tagihan atas penyerahan barang/jasa kepada pihak lain.
Piutang non-dagang (non-trade receivable) adalah piutang yang berasal dari aktifitas perusahaan yang “bukan berupa penyerahan barang/jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan”. Ada berbagai kemungkinan transaksi yang menimbulkan non-trade receivable:
cth Klaim atas kerugian atau kerusakan yang belum diterima (e.g.: atas pembelian raw material yang cacat tetapi belum mendapat reimbursement).
Kira2 perkiraan piutang apa yg cocok ya pak? piutang dagang atau piutang yang lain.
Nature :
Piutang dagang (trade receivable) adalah claim atau tagihan atas penyerahan barang/jasa kepada pihak lain.
Kasus anda claim terhadap barang/jasa yang diperoleh dari pihak lain...
Jadi anda bisa mengklasifikasikannya ke piutang lain-lain mas
Other Asset xxxxx
Inventory xxxxx
CMIIW.
CyberPrinze
malam....
ReplyDeletemw mengetahui mengenai dasar kerjaan cost control di perhotelan...cara2 penjurnalan, dll... agar lebih jago dibidangnya,..
thank you
pak,cara membuat soal accounting receivable dan jawabannya bagaimana ya?
ReplyDelete